Makalah EKOSISTEM LAUT

MAKALAH

“EKOSISTEM LAUT”



Dosen Pembimbing : Dra.Yuli Pratiwi, M.Si


Disusun Oleh:

CICI ELENDA
171111012





TEKNIK LINGKUNGAN
SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017




KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



YOGYAKARTA,08 OKTOBER 2017


                                      Penyusun















i

DAFTAR ISI



KATAPENGANTAR................................................................................................................i
DAFTARISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1LatarBelakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Apa pengertian ekosistem laut......................................................................................2
2.2 Bagaimana pembagian ekosistem laut..........................................................................3
2.3 apa saja ciri-ciri  umum ekosistem air laut...................................................................5
2.4 apa manfaat dari habitat atau ekosistem laut bagi kehidupan manusia........................7
2.5 apa yang menjadi penyebab pencemaran laut dan contoh kasus serta bagaimana cara untuk menanggulanginya ......................................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................15
3.2 Saran...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................16












ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Ekosistem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Lautan menutupi lebih dari 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara, dimana terdapat sebagian besar daratan bumiIndonesia sebagai Negara kepulauan terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di beberapa tempat, terutama di kawasan barat menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata yang hampir seragam, tetapi di tempat lain terutama kawasan timur menunjukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk, tidak teratur dan rumit.
Bentuk dasar laut yang majemuk tersebut serta lingkungan air di atasnya memberi kemungkinan munculnya keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan sebaran yang luas, baik secara mendatar maupun secara vertikal.Lingkungan laut selalu berubah atau dinamis.Kadang-kadang perubahan lingkungan ini lambat, seperti datangnya zaman es yang memakan waktu ribuan tahun.Kadang-kadang cepat seperti datangnya hujan badai yang menumpahkan air tawar dan mengalirkan endapan lumpur dari darat ke laut. Cepat atau lambatnya perubahan itu sama-sama mempunyai pengaruh, yakni kedua sifat perubahan tersebut akan mengubah intensitas faktor-faktor lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyusun makalah bertemakan ekosistem laut untuk menambah pemahaman mengenai ekosistem laut, pembagian ekosistem laut, ciri- ciri ekosistem, penyebab kurusakan ekosistem laut serta cara untuk menanggulanginya.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian ekosistem laut?
2. Bagaimanakah pembagian ekosistem laut ?
3. Apa saja ciri-ciri umum ekosistem air laut ?
4. Apa  manfaat dari habitat/ekosistem laut bagi kehidupan manusia?
5. Apa yang menjadi penyebab pencemaran laut dan contoh kasus serta bagaimana cara untuk menanggulanginya ?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa pengertian ekosistem laut?
Bumi adalah salah satu planet yang ada di tata surya. Dari milyaran planet yang ada hanya bumi-lah satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh mahluk hidup. Hal yang menjadi dasar bumi dapat dihuni oleh manusia adalah planet bumi mempunyai komponen alam yang sangat cocok dengan mahluk hidup.
Artinya semua komponen yang dibutuhkan mahluk hidup (baca: manusia, tumbuhan dan hewan) hanya ada di planet bumi. Komponen yang kami maksud disini adalah mencakup komponen hidup dan tak hidup.
Di bumi juga merupakan satu-satunya planet yang memiliki cadangan air dan udara yang sangat banyak. Sehingga menjadi faktor terpenting dalam menunjang kelangsungan mahluk hidup.
Mahluk hidup di bumi terbagi menjadi 4 macam diantaranya manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
Ke empat mahluk hidup ini hidup berdampingan dan berinteraksi serta saling melengkapi satu dengan lainnya.
Komponen lain yang mendukung ke empat mahluk hidup di atas ialah udara, batu, suhu, panas matahari dan lain sebagainya. Dan komponen ini diistilahkan abiotik. Artinya komponen yang tidak hidup.
Selain dari itu disebut komponen biotik (baca: mahluk hidup). Antara komponen biotik dan abiotik hidup saling berdampingan dan melengkapi sehingga membentuk satu lingkungan disebut ekosistem.
Bumi memiliki banyak ekosistem. Dan uniknya ekosistem dapat dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya ekosistem darat dan perairan. Kemudian ekosistem perairan dibagi lagi menjadi beberapa macam.
Diantaranya ekosistem sungai, laut, tawar dan lain sebagainya. Nah, di kesempatan kami hanya akan menjelaskan tentag ekosistem laut. Tahukah kamu apa itu ekosistem laut?
Ekosistem laut adalah ekosistem akuatik yang didominasi oleh nilai konsentrasi garam yang tinggi di permukaan yang sangat luas. Sebagai buktinya adalah apabila kita memasuki wilayah laut kemudian cicipi air laut maka akan didapati rasa asin pada air tersebut.
2
Uniknya ekosistem laut ini hanya dihuni oleh biota laut saja mulai dari hewan bersel satu, invertebrata, mamalia sampai dengan beragam tanaman laut seperti terumbu karang dan rumput laut.
2.2 Bagai mana pembagian ekosistem laut?
Bagian- bagian ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya yaitu ditinjau dari jarak pantai dan kedalaman, intensitas cahaya yang masuk dan wilayah permukaan secara vertikal.

a) Bagian- bagian Ekosistem Air Laut Berdasarkan Jarak Pantai dan Kedalaman
Dalam suatu tatanan ekosistem laut apabila dilihat dari jarak pantai dan kedalamannya. Maka ekosistem laut terbagi menjadi 3 zona (baca: wilayah) yaitu:

1. Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Litoral
Zona liroral disebut juga dengan zona pasang surut. Yaitu zona yang paling dangkal (baca: berada paling atas) dari lautan. Zona ini berbatasan langsung dengan daratan. Ciri-ciri zona litoral adalah berbatasan langsung dengan daratan.
Ketika air laut mengalami pasang maka zona litoral akan terendam oleh air laur karena sangking dangkalnya. Namun apabila air surut maka akan terlihat seperti daratan.

2. Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Neritik
Zona selanjutnya adalah neritik. Yakni zona yang dikenal dengan ekosistem pantai pasir dangkal. Zona neritik adalah daerah bagian laut yang memiliki tingkat kedalaman sekitar 200 meter.
Pada zona ini cahaya matahri masih bisa menembus bagian dasar permukaan laut. Di zona ini juga banyak jenis tumbuhan seperti ganggang dan rumput laut tumbuh. Selain itu berbagai jenis ikan kecil banyak ditemukan.
Hal yang cukup unik ialah pada zona ini ditemukan banyak jenis terumbu karang, ekosistem pantai batu dan ekosistem pantai lumpur. Sehingga zona ini sering juga disebut dengan zona ekosistem pantai pasir dangkal.

3
Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Oseanik
Zona osenik adalah zona terdalam dari ekosistem air laut. Zona ini dikenal dengan wilayah ekosistem laut lepas sehingga kedalamannya sangat dalam. Sangking dalamanya zona ini tak bisa ditembus oleh cahaya matahari dan terlihat gelap.
Zona oseanik terbagi menjadi dua macam yaitu zona batial dan zona abisal. Zona batial adalah zona dengan kedalaman air 200 hingga 2000 meter. Sedangkan zona abisal adalah zona yang mempunyai keadaan yang remang-remang bahkan cahaya matahari tak mampu menembus dan jika pun masuk hanya sedikit sekali.
Khusus untuk zona batial kita tidak bisa menemukan produsen sebab di zona ini hanya dihuni oleh nekton yaitu organisme yang hanya aktif berenang. Dan untuk zona abisal kedalamannya bisa mencapai lebih dari 2000 meter.
Dan pada zona abisal dihuni oleh jenis hewan binatang- binatang predator, detrivitor atau pemakan sisa organisme, dan juga pengurai (baca: dekomposer).
Di zona ini ada kejadian yang cukup unik yaitu air di zona oseanik tidak akan bercampur dengan air permukaan laut. Pasalnya air di kedua wilayah ini memiliki pernedaan suhu. Batas dari dua wilayah ini dikenal dengan daerah termoklin.

b) Bagian- bagian Ekosistem Air Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya yang Masuk

Apabila ekosistem air laut ditinjau dari intensitas cahaya matahari yang dapat masuk ke permukaan dan dasar laut. Maka ekosistem air laut dibagi menjadi 3 zona. Diantaranya yaitu:

1. Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Fotik
Zona fotik adalah daerah ekosistem air laut yang mampu ditembus oleh matahari dan mempunyai kedalaman air laut kurang dari 200 meter. Pada zona ini ditemukan banyak organisme yang berklorofil (baca: berfotosintesis).

Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Twilight
Zona twilight adalah zona dimana jangkaun matahari bisa tembus masuk ke dalam air laut antara 200 hingga 2000 meter. Cahaya matahari yang dapat tembus hanyalah sedikit oleh karena di daerah ini cahayanya bersifat remang-remang.
4
3. Bagian- bagian Ekosistem Air Laut: Zona Afotik
Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sama sekali, yakni di kedalam lebih dari 2000 meter. Di zona hanay jenis hewan tertentu saja yang mampu hidup. Banyak bangkai hewan bertebaran di zona ini sehingga bakteri dapat mengurainya.
c). Bagian- bagian Ekosistem Air Laut Berdasarkan Wilayah permukaan Secara Vertikal
Bagian- bagian ekosistem air laut berdasarkan wilayah permukaan secara vertikal dibagi menjadi 5 bagian. Diantaranya yaitu:

1. Epipelagik
adalah daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman sekitar 200 meter.
2. Mesopelagik
adalah daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.
3. Batiopelagik
adalah daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200 hingga 2500 meter.
4. Abisalpelagik adalah
daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.
5. Hadal pelagik
adalah daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih dari 6000 meter.Itulah bagian-bagain dari ekosistem air laut yang apabila ditinjau dari jarak pantai dan kedalaman, intensitas cahaya yang masuk dan wilayah permukaan secara vertikal
2.3 Apa saja ciri-ciri umum ekosistem air laut ?
Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut – Seperti halnya ekosistem lainnya, ekosistem laut pun memiliki ciri-ciri untuk membedakannya dari ekosistem lainnya. Ciri ciri ekosistem air laut tentunya berbeda dengan ciri-ciri ekosistem air lainnya. Bumi ini diisi oleh berbagai ekosistem yang mendukung adanya suatu kehidupan. Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dan lingkungannya tak dapat terpisahkan dan saling melengkapi untuk berjalannya suatu kehidupan.


Di bumi ini ada tiga jenis ekosistem secara umum yaitu ekosistem air (akuatik), ekosistem darat (terestrial), dan ekosistem buatan. Ekosistem air laut termasuk dalam ekosistem air (akuatik). Ekosistem air sendiri merupakan ekosistem yang lingkungannya didominasi oleh air sebagai habitatnya. Ekosistem air laut sebagai salah satu ekosistem air juga terdiri dari berbagai macam ekosistem seperti ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem estuari, ekosistem pantai, dan sebagainya.

Ekosistem air laut tentunya selalu berbatasan dengan ekosistem air lainnya yaitu ekosistem sungai. Maka untuk membedakan batasannya dari ekosistem lainnya terutama ekosistem air, berikut beberapa ciri ciri ekosistem air laut.

1. Ekosistem air laut ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi yaitu dengan ion Cl- mencapai 55%.
2. Suhunya cukup tinggi, di daerah tropik bisa mencapai 25 °C.
3. Ada perbedaan suhu pada bagian atas dan bagian bawah. Ada juga batas yang disebut sebagai termoklin yang membatasi antara lapisan tersebut.
4. Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
5. Terdapat arus laut dimana pergerakannya dapat dipengaruhi oleh angin, suhu, tekanan air, perbedaan densitas (masa jenis), gaya grafitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
6. Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan yang lainnya.Ekosistem merupakan gabungan unit biosistem yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik organisme dan lingkungan fisiknya.

Di dalam ekosistem laut tentunya ada unsur biotik (makhluk hidup) dan abiotik (fisik) yang melengkapinya. Ekosistem air laut memiliki unsur-unsur ini yang berbeda antara jenis ekosistem air laut satu dengan lainnya.
7. Ekosistem laut dalam
Di dalam ekosistem laut dalam gelat tidak ditembus cahaya matahari karena kedalamannya. Ekosistem ini terdaoat di laut dalam atau palung laut. Untuk unsur biotiknya ekosistem ini tidak ditemukan produsen. Organisme yang terdapat di ekosistem ini didominasi oleh predator dan ikan yang mempunyai kandungan fosfor di bagian penutup kulitnya, sehingga organisme ini dapat bercahaya di laut dalam yang gelap.
8. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem ini terdapat di laut dangkal. Di dalam ekosistem air laut ini airnya jernih dan terdapat beberapa makhluk hidup seperti hewan-hewan terumbu karang (Coelenterata), kerang dan siput (mollusca), ikan, gangang, hewan spons (porifera), dan sebagainya.





2.4  Apa manfaat dari habitat/ekosistem laut bagi kehidupan manusia?

 Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,namun keadaan laut di negara kita sangat kurang terjaga sehingga banyak ancaman sengketa mengenai batas wilayah perairan laut Indonesia dengan negara-negara tetangga.
Laut merupakan bagian dari samudera.Lautan adalah laut yang sangat luas.Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau pulau.
Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.Air memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan negara Indonesia yang terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat yang besar bagi warga
yang hidup atau tinggal di dalamnya.Di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
Berikut akan diuraikan beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia,yaitu:
1. Laut sebagai sumber makanan
Dikatakan laut sebagai sumber makanan,karena makanan yang biasa kita makan berasal dari laut,seperti ikan,rumput laut,garam,dsb.Ikan banyak dijumpai di daerah pertemuan arus panas dan dingin seperti yang terdapat di Jepang,Selat Malaka,New Foundlandbank.



2. Untuk mengontrol iklim dunia
Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup,karena laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju daerah kutub.Hampir 60% penduduk hidup atau tinggal di daerah sekitar pantai.Bumi ditutupi oleh air yaitu sekitar 70% dikelilingi oleh air.
Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam satuan sabuk aliran yang sangat besar yang disebut dengan “Global Conveyor Belt” bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke eprmukaan.Angin,temperatur dan salinitas(kadar garam air laut) air laut mengontrol sabuk aliran global.Sabuk aliran ini yang kemudian memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi.
Angin laut membawa uap yang merupkaan sumber untuk turunnya hujan didaratan ataupun lautan.Arus laut panas dapat memperbaiki keadaan iklim  di daerah-daerah yang didatangi arus tersebut,sebab dengan datang nya arus panas ke arus dingin akan menyebabkan pertemuan kedua arus sehingga menjadikan atau membentuk arus baru.
Lautan berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar.Sekitar ¼ CO2 tersebut diserap dan disimpan dilautan.CO2 yang tersimpan di dlaam laut hingga berabad-abad mampu mengurangi pemanasan global atau bahasa keren nya ”Global Warming”..
Laut memilik peranna yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup.Manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajat nya dan memiliki akal pikiran maka sudah seharusnya menjaga laut dan tetap melestarikaknnya,bukan malah merusak nya(mengambil keuntungan nya saja tanpa memikirkan akibat nya di masa yanga kan datang).
Jika ekosistem laut berkurang maka kemampuan laut untuk menyerap CO2 akan berkurang pula,maksud dari berkurang nya ekosistem lauta seperti rusaknya terumbu karang dan hutan bakau.Kerusakan hutan bakau semakin marak terjadi karena banyak masyarakat yang mengalihkan fungsi lahan.Dan kerusakan terumbu karang seperti eksploitasi terumbu karang tanpa ada penanaman nya kembali.
3. Laut sebagai tempat rekreasi dan Hiburan
Selain digunakan untuk iklim dunia dan sumber makanan,laut juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk dijadikan tempat berwisata/rekreasi.Misalnya,
Jika airnya jernih maka dapat digunakan untuk tempat pemandian
Dapat dijadikan objek tourisme jika memiliki teluk-teluk yang indah
Dapat dijadikan tempat menyelam,jika laut itu memiliki terumbu karang yang indah dan makhluk laut yang ada di sekitar terumbu karang itu.
8
4. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak,Angin,Pasang Surut,dsb

5. Tempat Budidaya Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut,dsb
Laut juga berperan di dalam mata pencaharian manusia,laut dijadikan tempat budidaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah pantai atau laut.

6. Laut sebagai tempat barang tambang
Di Laut dangkal sekitar Asia Tenggara telah terbukti banyak ditemukan barang tambang serta minyak bumi.Saat ini kita tinggal menikmati hasil dari pengendapan makhluk-makhluk laut yang telah mati jutaan tahun yang lalu yang kita kenal dengan nama”minyak bumi”.
Di laut pinggiran daerah Continental Self banyak terdapat endapan mineral yang sangat berguna bagi industri,seperti yang terdapat di Bangka dan Belitung.

7. Sebagai Objek Riset Penelitian
Laut sering digunakan sebagai tempat dan alat bantu  untuk penelitian yang terkait tentang morfologi dasar laut,gerakan air laut,salinitas air laut,proses-proses
yang terjadi didalam laut,bagaimana kehidupan di dalam laut serta manfaat laut bagi manusia,terutama penduduk sekitar.

8. Laut sebagai Sumber Air Minum
Jika kita berfikir sesaat,pasti yang terlintas di benak kita “bagaimana mungkin air laut dapat diminum,sementara rasanya asin”.Memang benar,air laut tidak bisa diminum secara langsung.Air laut dapat diminnum jika telah melalui sebuah proses yang disebut dengan “DESALINASI”.

9. Laut sebagai Jalur Transportasi
Sebelum ada jalan darat dan udara,maka laut lah yang berperan penting dalam proses transportasi.Laut merupakan jalur transportasi yang baik dan mudah sebab tidak perlu membuad jalan seperti jalur transportasi darat.


10. Manfaat Laut bagi penduduk lokal
Peranan laut bagi penduduk lokal sangat lah besar.Karena selain sebagai mata pencaharian mereka ,laut juga merupakan bagian yang tak terlepas dari tanggungjawab mereka sebagai nelayan untuk dikelola dan di pelihara dengan penuh rasa tanggungjawab.Awalnya penduduk lokal mengartikan laut sebagai salah satu bagian saja dari wilayah negara kita yang diciptakan oleh sang pencipta,namun setelah mereka merasakan fungsi yang begitu besar dari laut itu maka penduudk lokal menempatkan laut itu sebagai lahan dan sumber kehidupan bagi mereka untuk melanjutkan dan mempertahankan kehidupan dalam rangka menuju kepada kehidupan yang sejahtera dan lebih baik.Fungsi laut bagi kehidupa pneduduk lokal yaitu: Berfungsi sebagai kekayaan alam yang perlu dijaga,dikelola dan dilestarikan.
Laut sebagai lahan mereka menggantungkan hidup an meneruskan hidup(sebagai tempat mata pencaharian). Laut berfungsi sebagai sarana bagi penduduk lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang perikanan.
2.5 Apa yang menjadi penyebab pencemaran laut dan contoh kasus serta bagaimana cara untuk menanggulanginya ?
A. Penyebab pencemaran air laut

Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.
Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup dalam air.
Bahan pencemar laut lainnya yang juga memberikan dampak yang negatif ke perairan adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. Sejak akhir Perang Dunia II, diperkirakan 80 persen sampah plastik terakumulasi di laut sebagai sampah padat yang mengganggu eksositem laut.  Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk, dan sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari Jaring ikan yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar laut.



Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua, pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari  adalah air raksa, timah, nikel, arsenik dan kadmium.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis organisme laut yang dikenal dengan istilah bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam  dasar perairan yang berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan dari organisme yang tercemar serta penyakit dan kematian secara massal seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk Minamata.
Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah nitrogen, dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk pertanian yang terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa detergent yang banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan eutrofikasi, karena senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan phytoplankton. Tingginya konsentrasi bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air ini akan meningkat dan akan mendominasi perairan, sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa mematikan.
Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut, dan cendrung menumpuk di muara. The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.
Lautan biasanya menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karena kadar karbon dioksida atmosfer meningkat, lautan menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.
Hewan laut, seperti paus, cen derung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat). Jelas sekarang bahwa sumber pencemaran sangat bervariasi. Tidak hanya dari hal-hal yang menurut kita hanya bisa dilakukan oleh industri besar, namun juga bisa disebabkan oleh aktiftas harian kita


B. Contoh kasus
A). pencemaran akibat logam berat di Indonesia
            Teluk Buyat, terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, adalah lokasi pembuangan limbah tailing (lumpur sisa penghancuran batu tambang) milik PT. Newmont Minahasa Raya (NMR). Sejak tahun 1996, perusahaan asal Denver, AS, tersebut membuang sebanyak 2.000 ton limbah tailing ke dasar perairan Teluk Buyat setiap harinya. Sejumlah ikan ditemui memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena serupa ditemukan pula pada sejumlah penduduk Buyat, dimana mereka memiliki benjol-benjol di leher, payudara, betis, pergelangan, pantat dan kepala.
B). pencemaran akibat logam berat di Jepang

Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia akibat pencemaran mercury di Teluk Minamata Jepang. Industri Kimia Chisso menggunakan mercury khlorida (HgCl2) sebagai katalisator dalam memproduksi acetaldehyde sintesis di mana setiap memproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan limbah antara 30-100 gr mercury dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk Minamata.
      Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata. Konsentrasi atau kandungan mercury dalam rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa dan bahkan banyak yang meninggal dunia.







C. PENANGGULANGAN PENCEMARAN LAUT
Untuk menanggulangi pencemaran laut dewasa ini tidaklah begitu mudah, hal ini disebabkan karena laut mempunyai jangkauan batas yang tidak nyata. Meskipun demikian ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran laut, antara lain: dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan. Langkah ini, tentu lebih mudah dan murah dibandingkan dengan upaya perbaikan atau rehabilitasi lingkungan laut yang telah tercemar. Terkait dengan itu, agar dapat dilakukan pencegahan pencemaran laut sedini mungkin, perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan adalah pengukuran berdasarkan waktu, atau pengulangan pengukuran, atau pengukuran berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu. Sedangkan Pemantauan lingkungan laut dapat diartikan sebagai pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan laut untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan akibat pengaruh dari luar. Pelaksanaan pemantauan lingkungan dapat meliputi segi-segi hukum, kelembagaan dan pembuatan keputusan dari masalah-masalah pencemaran lingkungan. Dengan demikian dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan laut haruslah dimiliki suatu sistem yang dikenal dengan istilah sistem pemantauan lingkungan laut. Pemantauan laut sering dilakukan untuk berbagai tujuan. Meskipun demikian, umumnya pemantauan ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang empat kategori.
Pertama, kepatuhan (compliance). Untuk memastikan bahwa kegiatan (industri dan sebagainya) benar-benar telah dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan persyaratan-persyaratan izin yang ditentukan

Kedua, verifikasi model. Yaitu untuk memeriksa berlakunya anggapan-anggapan dan ramalan-ramalan yang digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi alternatif-alternatif pengelolaan. Ketiga, pemantauan perubahan, yaitu untuk mengidentifikasi dan kuantifikasi perubahan lingkungan laut jangka panjang yang diharapkan atau dihipotesiskan sebagai akibat yang mungkin timbul oleh kegiatan manusia. Keempat, penerapan baku mutu pengendalian pencemaran laut, yang khususnya dilakukan dalam pelaksanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) sebagai upaya pengelolaan lingkungan. Selain kegiatan pemantaun lingkungan laut tersebut, ada beberapa tindakan nyata yang dapat dilakukan agar pencemaran dan kerusakan ekosistem laut dapat dicegah dan dihindari sedini mungkin:
2.        Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat mencemari ekosistem laut.
3.        Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik penangkapan biota, eksploitasi sumberdaya pasir dan batu, pengurukan dan pengerukan perairan, penanggulan pantai, pemanfaatan dan penataan ruang kawasan pesisir, konflik, dan pembuangan limbah.
4.        Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya, daya dukung, kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik penangkapan, budidaya dan sebagainya yang berwawasan lingkungan laut kepada pemuka masyarakat.


5.        Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi pada kawasan ekosistem laut (karang, mangrove, lagun, dan rumput laut), biota, kualitas perairan dan sebagainya.
6.        Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi budidaya, penelitian, pendidikan dan pembuatan buku-buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari UU lingkungan hidup terkait lingkungan laut.
7.        Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan masyarakat berupa penerapan peraturan-peraturan dan sanksi hukum yang terkait dengan pencemaran lingkungan laut.
Akhirnya, sesungguhnya kualitas lingkungan laut itu sangat berhubungan erat dengan kualitas manusia. Bukankah manusia itu dianggap sebagai pemilik kekuasaan? Sayangnya, kekuasaan ini seringkali membuat manusia bertindak serakah, sehingga kualitas lingkungan laut menjadi rusak. Untuk itu, adanya kegiatan ekplorasi dan ekploitasi sumberdaya laut yang tidak mempertimbangkan kehidupan generasi saat ini dan akan datang harus segera dihindari sedini mungkin, bila tidak siap-siap kita didera derita ekosistem laut yang rusak.




















BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ekosistem laut disebut juga ekosistem bahari yang merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya yang sangat besar. Ekosistem laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. Laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai sumber makanan, sebagai pengontrol iklim dunia, sebagai tempat rekreasi/hiburan dan lain sebagainya. Namun saat ini laut semakin tercemar oleh limbah-limbah kimia, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penanggulangan pencemaran laut dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan.

3.2  SARAN

Untuk menjaga laut kita dari pencemaran limbah dan lain sebagainya, yang dapat merusak ekosistem laut, sebaiknya kita melakukan penanggulangan pencemaran laut dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, alangkah baiknya menanggulangi pencemaran laut dengan cara pencegahan, seperti tidak membuang limbah ke laut. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengawas penanggulangan pencemaran laut.









15
DAFTAR PUSTAKA

               http://www.scribd.com/doc/24004638/ -NEGATIF-PEMANASAN-GLOBAL-            BAGI-      KELANGSUNGAN-HIDUP-EKOSISTEM-TERUMBU-KARANG.

   Purwoko, Agung. et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Susilowarno, Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo

























16
Makalah EKOSISTEM LAUT Makalah EKOSISTEM LAUT Reviewed by ego oktafanda on January 05, 2018 Rating: 5

No comments

Search Blog